Keasikan Main Game di Cafe, Tiba-tiba Pria Ini Lumpuh dari Pinggang ke Bawah, Ternyata. . .

Hal yang aneh terjadi pada pria ini, yang pada suatu hari pergi ke cafe untuk bermain game. Pulang dari sana

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
viral4real

TRIBUNJAMBI.COM - Hal yang aneh terjadi pada pria ini, yang pada suatu hari pergi ke cafe untuk bermain game.

Pulang dari sana, ia sama sekali tidak bisa merasakan bagian bawah tubuhnya, dari pinggang ke bawah.

Kakinya sama sekali tak bisa digerakkan.

Pria tak dikenal itu diduga mulai bermain game di kafe tersebut pada malam 27 Januari. 

Namun sore hari berikutnya, ambulan datang karena dipanggil teman-temannya.

Pria itu kemudian dibawa dari sebuah kafe internet di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, di mana dia dilaporkan teman-temannya karena menjerit-jerit.

Antara kesakitan dan tak mau berhenti, pria itu menjerit-jerit minta teman-temannya untuk meneruskan permainan gamenya sementara ia dibawa dengan tandu ke rumah sakit.

Salah satu temannya, yang berada di tempat kejadian, dikutip mengatakan: "Sepertinya dia telah hilang rasa sepenuhnya, dan tidak bisa bergerak sama sekali. Kami harus memanggil ambulans. "

Apa yang terjadi diduga karena ia terlalu lama duduk bermain game, sehingga kakinya lumpuh

Itu karena ia sudah duduk bermain game tanpa henti paling kurang 20 jam di kafe internet tersebut.

Orang-orang yang suka bermain video-game saat ini sangat terikat dengan gadget mereka sehingga mereka menghabiskan berjam-jam duduk atau berbaring bermain dengan smartphone mereka, atau duduk terpaku pada komputer.

Sebagian "gamer" ini sangat kecanduan bermain sehingga mereka tidak menyadari sudah berapa lama mereka duduk tanpa istirahat sama sekali.

Bermain video game secara obsesif bisa menyebabkan diagnosis kelainan kesehatan mental.

Dalam draft beta dari International Classification of Diseases ke-11, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan "gangguan permainan" dalam daftar kondisi kesehatan mentalnya.

WHO mendefinisikan kelainan tersebut sebagai pola perilaku "persisten atau berulang" dari "tingkat keparahan yang cukup untuk menghasilkan gangguan signifikan pada area fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan atau bidang penting lainnya." (*)

SUMBER; VIRAL4real

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved