Tak Sempat Lihat Gerhana Bulan Semalam? Ini Video Supermoon dan Blue Moon
Setelah 150 tahun, fenomena langka Supermoon kembali terjadi pada Rabu (31/1/2018). Pada fenomena Supermoon ini,
TRIBUJAMBI.COM - Setelah 150 tahun, fenomena langka Supermoon kembali terjadi pada Rabu (31/1/2018).
Pada fenomena Supermoon ini, bulan menunjukkan beberapa fase.
Mulai dari gerhana total, hingga super blue moon.
Baca: Telkomsel Hadirkan Meet and Greet dengan Artis Film Dilan 1990
Pada fase Supermoon, bulan tengah berada di perigee, yakni titik paling dekat dengan bumi.
Dilansir TribunStyle.com dari Huffington Post, Kamis (1/2/2018) menurut NASA, bulan akan 14 persen lebih terang dan besar dari biasanya.
Sementara itu, disebut blue moon lantaran supermoon ini merupakan bulan purnama kedua yang terjadi di bulan Januari, setelah sebelumnya terjadi pada 1 Januari 2018 lalu.

"Istilah bluemoon artinya da dua bulan purnama dalam satu bulan, tapi hal ini sangat tergantung di mana Anda berada," terang Fred Espenak, seorang ilmuwan emeritus di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard milik NASA, dikutip dari Wired.
Yang membuat fenomena ini menjadi semakin fenomenal lantaran terjadinya gerhana bulan total di waktu yang sama.
Artinya, supermoon dan blue moon akan melewati bayangan (umbra) bumi.
Baca: Tiga Pasar di Kota Jambi Akan Direvitalisasi Tahun Ini
Ketika gerhana bulan total terjadi, maka bulan akan berwarna kemerahan seperti darah atau oranye sehingga dijuluki blood moon.
Adanya tiga fenomena langka ini muncullah istilah super blue blood moon.
Sayangnya, keseluruhan fenomena ini terbatas di beberapa belahan bumi Timur yang mencakup sebagian besar wilayah AS, Asia, dan Pasifik.
Baca: Jambret Beraksi di Jalan Debai-Tanjung Pauh, 4 Perhiasan Emas Senilai Rp 5,2 Juta Raib
