Empat Tanda Prabowo Bakal Menang Menghadapi Jokowi di Pilpres Menurut SPIN, Sebut Nama Ahok

Tak menutup kemungkinan duel antara Jokowi versus Prabowo akan kembali terulang, dan Prabowo yang memenangkannya

Editor: bandot
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) usai mengikuti prosesi pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO (TRIBUNNEWS/SETPRES/AGUS SUPARTO) 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto punya peluang besar mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Rabu (24/1/2018).

Director Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan, meski saat ini Jokowi masih unggul dalam hasil survei, kemungkinan pergantian kepemimpinan nasional bukanlah hal yang mustahil.

Bahkan menurutnya, tak menutup kemungkinan duel antara Jokowi versus Prabowo akan kembali terulang, dan Prabowo yang memenangkannya. Inilah empat tanda Prabowo bakal mengalahkan Jokowi menurut Igor:

1. Elektabilitas Jokowi di Bawah 50 Persen

Igor mengungkapkan, berdasarkan hasil surveinya, elektabilitas Jokowi berada di angka 38,5 persen.

Sedangkan Prabowo Subianto sebesar 27,1 persen. Hanya terpaut 11,4 persen.

"Artinya, duel El Clasico antara Jokowi dan Prabowo tetap terbuka lebar," katanya melalui rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Meskipun Jokowi tetap di rangking atas, elektabilitas Presiden Jokowi sebagai petahana di bawah 50 persen.

Dengan kata lain, ucap Igor, elektabilitas Jokowi masih di bawah perolehan suaranya di Pilpres 2014.

"Ada tendensi swing voter, floating mass yang semakin membesar," ulas Igor.

Igor menilai, jika elektabilitas petahana di bawah 50 persen, menandakan kondisi yang berbahaya (warning).

Artinya pemilih memberikan kesempatan kepada figur lain untuk memenangi Pilpres 2019.

"Ahok yang di Pilgub DKI 2017 punya elektabilitas di atas 50 persen saja bisa kalah, apalagi jika hanya di bawah 50 persen," ucap Igor.

2. Ingat Megawati

Igor juga mengingatkan PDIP punya sejarah hanya mampu memimpin satu periode saat menjadi Presiden. Fakta itu terjadi ketika periode Megawati Sukarnoputri (1999-2004).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved