FOTO: Gedung Juang Diresmikan, Pejuang Mailoedin Akan Sumbangkan 5.000 Buku
Gedung Legiun Juang di Kabupaten Muaro Bungo telah diresmikan oleh Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli bersama Bupati Bungo
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribunjambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -- Gedung Legiun Juang di Kabupaten Muaro Bungo telah diresmikan oleh Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli bersama Bupati Bungo H Masuri, Rabu (17/1) pagi.
Diresmikannya gedung ini disambut baik oleh pejuang Bungo Mailoedin.
Mailoedin merupakan pejuang Jambi yang dulunya bertempat tinggal di Muaro Bungo.

Kepada Tribunjambi, Mailoedin menceritakan bahwa berdirinya gedung ini merupakan usulan dari dirinya dan pejuang-pejuang lainnya.
Awalnya, Bupati Bungo yang kala itu dijabat oleh Zulfikar Ahmad ingin membangun gedung kantor Dispenda di lokasi tersebut.
Karena usulan para pejuang dan nenek mamak Bungo, akhirnya di lokasi tersebut dibangunlah gedung juang ini.
Di lokasi Gedung Juang ini sebelumnya merupakan gedung pesanggarahan atau tempat perkumpulan para pejabat dan pejuang. Baik Indonesia maupun pejuang Belanda.
"Ini sangat tinggi nilai sejarahnya, makanya kita usulkan menjadi gedung Juang," kata Mantan Rektor Unbari dua periode itu.
Gedung juang ini telah diresmikan. Kata dia, ini bukannya kantor veteran semata, namun kembali ke marwahnya, yaitu gedung serba guna. Terutama untuk pemuda dan pemudi.
Kata dia, saat ini gedung ini belum sempurna 100 persen. Untuk menyempurnakan ini, setidaknya akan menghabiskan lebih kurang Rp 2,5 miliar lagi.
Sebab di sana akan ada ruang pertemuan, ruang rapat, ruang museum, perpustakaan dan ruang-ruang publik lainnya.
Nah untuk perpustakaan ini, dirinya secara pribadi akan menyumbangkan lebih dari 5.000 buku miliknya. Baik buku sejarah, agama, Ilmu pengaturan umum dan buku-buku lainnya.
"Nanti kalau ruangan perpustakaan sudah ada, baru saya serahkan," imbuhnya.
Anggota DPRD Provinsi Jambi dua periode ini menyebut, selain Pesanggarahan, di Bungo dirinya bersama pasukan semut (sebutan pemuda tanggung kala itu, red) juga telah mendirikan situs berupa tombak yang terbuat mirip Bambu Runcing yang menghadap ke Pesanggarahan yang dulunya berdiri di tengah lapangan Semagor Bungo.