10 Kelainan Pada Manusia, Nomor 7 Transvestic Fetisisme Suka Pakai Pakaian Perempuan

Anda, keluarga dan anak-anak sebainya mengetahui, supaya bisa menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS

TRIBUNJAMBI.COM - Berbagai kasus terkait seksual terjadi beberapa waktu terakhir. Dari kasus paedofilia, homoseksual, eksibisionisme dan lain-lain. Anda, keluarga dan anak-anak sebainya mengetahui, supaya bisa menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tribunjambi.com merangkum dari sumber di internet, setidaknya ada 10 kelainan seksual yang ada pada manusia, seperti dituliskan hermawayne.blogspot.co.id.

Berikut beberapa penjelasannya.

1. Eksibisionisme
yaitu kelainan seks yang suka memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang tidak ingin melihatnya dan juga suka melakukan autoeroticism (praktik seksual merangsang diri sendiri atau masturbasi) sambil memperlihatkannya kepada orang lain.

2. Fetisisme
Penderita mencapai kepuasan seksual menggunakan objek bukan manusia. Bisa memakai benda-benda, paling sering pakaian dalam perempuan, sepatu, stocking, atau item pakaian lainnya.

BACA JUGA Ini Bocoran CPNS 2018 dari Pemkab Tebo, Simak Formasi yang Butuh Paling Banyak

3. Frotteurisme
Orang dengan gangguan ini sering menggosok-gosokkan organ kelaminnya kepada orang lain yang tidak menginginkannya. Perilaku ini sering dilakukan pada saat sibuk, di tempat ramai seperti dalam bus atau di kereta yang penuh sesak.

4. Paedofilia
Pedofilia melibatkan aktivitas seksual dengan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. DSM-IV-TR mendeskripsikan kriteria orang dengan pedofilia berusia di atas 16 tahun, dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari si anak yang dijadikan obyek seksualnya. Orang dengan pedofilia bisa tertarik dengan anak laki-laki atau perempuan, walaupun hampir dua kali lipat ketertarikan lebih banyak pada anak laki-laki. Biasanya orang dengan gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses dan kepercayaan anak-anak.

5. Seksual masokisme
Masokisme adalah istilah yang digunakan untuk kelainan seksual tertentu, namun yang juga memiliki penggunaan yang lebih luas. Gangguan seksual ini melibatkan kesenangan dan kegembiraan yang diperoleh dari rasa sakit pada diri sendiri, baik yang berasal dari orang lain atau dengan diri sendiri.

Gangguan ini biasanya terjadi sejak kanak-kanak atau menginjak remaja yang sudah mulai kronis. Orang dengan gangguan ini mencapai kepuasan dengan mengalami rasa sakit. Masokisme adalah satu-satunya kelainan paraphilia yang dialami oleh perempuan, sekitar 5 persen makosis adalah perempuan.

Istilah ini berasal dari nama seorang penulis asal Austria pada abad ke-19, Leopold von Sacher-Masoch, yang novelnya sering menyebutkan karakter yang terobsesi dengan kombinasi seks dan rasa sakit. Dalam arti lebih luas, masokisme mengacu pada pengalaman menerima kenikmatan atau kepuasan dari penderitaan sakit. Pandangan psikoanalitik bahwa masokisme adalah agresi berbalik ke dalam, ke diri, ketika seseorang merasa terlalu bersalah atau takut untuk mengungkapkannya secara lahiriah..

BACA JUGA Istimewa dan Lebih Murah, Segera Hadir Honda PCX Rakitan Indonesia Harga Rp 30 Jutaan

Para pegiat HAM mengatakan hukuman itu merupakan penekanan kebebasan berekspresi.
Para pegiat HAM mengatakan hukuman itu merupakan penekanan kebebasan berekspresi. (BBC)

6. Seksual sadisme
Seorang individu sadisme mencapai kepuasan seksual dengan menyakiti orang lain. Dalam teori psikoanalitik, sadisme terkait dengan rasa takut pengebirian, sedangkan penjelasan perilaku sadomasokisme (praktek seksual menyimpang yang menggabungkan sadisme dan masokisme) adalah perasaan secara fisiologis mirip dengan gairah seksual.

Kriteria diagnostik klinis untuk kedua gangguan ini adalah pengulangan dari perilaku selama setidaknya enam bulan, dan kesulitan yang signifikan atau penurunan kemampuan untuk berfungsi sebagai akibat dari perilaku atau terkait dorongan atau fantasi. Sadomasokisme bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan, baik heteroseksual dan hubungan homoseksual.

7. Transvestic fetisisme
Gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam (tanpa ingin diketahui orang lain), dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved