Pembukan Kantor Imigrasi Bungo Molor, Baru Tiga Bulanan Lagi Bisa Dinikmati Masyarakat
Safrudin Dwi Aprianto selaku wakil bupati Bungo mengatakan target awalnya adalah Januari ini, tapi ada
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Nani Rachmaini
Laporan wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Pengoperasian Kantor imigrasi Kelas I Kabupaten Bungo molor.
Pengoperasian yang ditargetkan beroperasi Januari ini, tapi berubah menjadi April 2018.
Safrudin Dwi Aprianto selaku wakil bupati Bungo mengatakan target awalnya adalah Januari ini, tapi ada beberapa kendala.
"Sebelumnya direncanakan buka pada awal Januari. Namun terkendala oleh alat-alat serta pendukung lainnya, maka belum bisa sekarang," katanya.
"Yang jelas kalau tidak bulan April di bulan Mei sudah bisa melayani masyarakat yang ingin mengurus paspor, ” tambahnya, Senin (8/1) lalu.
Dwi berharap kantor imigrasi kedepan bisa melayani pembuatan paspor.
"Sekaligus monitoring arus masuknya warga Asing ke Bungo," katanya.
Kantor imigrasi Bungo kini baru selesai direnovasi, Dwi mengecek mulai dari ruangan pelayanan, hingga tempat teknis pembuatan paspor.
Erna Yunanti Murni selaku Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi mengatakan perangkatnya sudah lengkap kantor Imigrasi sudah bisa jalan.
Meski pun begitu peralatan belum lengkap.
“Perangkat yang ada baru sebagian yang ada. Sedangkan perangkat khusus untuk pelayanan paspor sudah dipesan oleh Pemda Bungo dari Jakarta. Perangkat khusus tersebut dipesan dari luar, karena alat itu bukan produk lokal, bila perangakat sudah terpasang maka kami segera mungkin melayani masyarakat Bungo dan sekitarnya, ” kata Erna.
Dia menambahkan kantor Imigrasi di Bungo ini bukan hanya sekedar melayani pembuatan paspor saja.
Namun, kita juga mengawasi serta monitoring arus masuk warga Asing di Bungo dan sekitarnya.
“Bagi warga Merangin yang ingin membuat paspor juga bisa di kantor Imigrasi Bungo. Namun pengawasan warga Asing tetap di kantor Imigrasi yang ada di Kabupaten Kerinci. Untuk pegawai, selain dari kami sebagian masih diperbantukan dari Pemda Bungo,” katanya. (*)