Berita Hoax Merajalela - Ini Lima Langkah Membedakan Berita Asli dan Palsu, Selamatkan Generasi Muda
JIKA anak muda kehilangan kepercayaan pada informasi sama sekali, dampak jangka panjangnya dapat lebih merugikan.
JIKA anak muda kehilangan kepercayaan pada informasi sama sekali, dampak jangka panjangnya dapat lebih merugikan.
Berita hoax dapat dengan mudah tersebar karena "dukungan" teknologi yang semakin berkembang.
Setiap kali Anda online, orang berlomba-lomba merebut perhatian Anda. Teman-teman, orang asing, bisnis, organisasi politik, lembaga amal, dan situs web berita menyajikan arus konstan gambar-gambar, video dan artikel-artikel yang memikat pandangan, ke mana pun Anda mencari informasi—Google, Twitter, Facebook, Snapchat, Instagram, atau YouTube.
Tapi dalam berlomba mencuri perhatian Anda, tidak semua pemain merasa wajib mengatakan yang sebenarnya—dan Anda tidak selalu bisa mengandalkan platform media sosial untuk menyaring dusta. Hasilnya adalah berita bohong: kabar-kabar yang secara khusus dirancang untuk menyesatkan atau sengaja memberi orang informasi yang salah.
Baca: Jokowi Ingatkan Tentang Persaudaraan Jelang Pilkada Serentak 2018. Ini Permintaan Warganet
Selama enam bulan yang lalu, saya menjadi bagian sebuah tim peneliti dan produser dari Universitas Salford dan CBBC Newsround yang bekerja untuk memahami dampak berita bohong terhadap anak-anak muda yang hidup di Inggris.
Kami berbicara dengan 300 anak muda berusia antara sembilan dan 14 tahun untuk mencari tahu bagaimana mereka menghadapi berita bohong dalam kehidupan mereka sehari-hari, dan dampaknya terhadap mereka sewaktu mereka tumbuh dewasa.
Hasilnya sangat rumit, tetapi kami mendapati bahwa anak-anak muda sangat memerlukan alat untuk membantu mereka melayari perairan gelap media sosial. Yang paling penting, kami dapati anak-anak muda harus bisa mempercayai apa yang mereka dengar dan lihat di sekeliling mereka saat mereka tumbuh.
Jika anak muda tidak mempercayai apa yang mereka baca itu benar, maka kepercayaan mereka akan terkikis—dan kemudian mereka bisa berhenti percaya apa pun. Dalam jangka panjang ini berarti mereka tidak peduli untuk menjadi bagian dari perdebatan besar tentang politik, kebudayaan, dan masyarakat di mana mereka hidup.
Spektrum berita bohong
Ada sebuah spektrum berita bohong: dari berita yang benar-benar absurd dan tak bisa dipercaya, yang gampang diidentifikasi sebagai kabar bohong, sampai jenis-jenis lebih subtil misinformasi, yang lebih sulit dideteksi.
Baca: Ingin Berkarir di Kementerian, Sekda Tanjabtim Sudirman Minta Jabatannya Segera Dilelang
Baca: Kenali 4 Kecenderung Istri yang Neurosis, Bikin Perkawinan Tak Harmonis Berujung Perceraian
Jenis kabar bohong kedua dan terselubung ini muncul dalam bentuk editorial, advertorial dan berita-berita yang viral di jagat web. Berita-berita itu tidak mesti absurd atau jelas-jelas salah, tetapi mengandung ketidakbenaran faktual dan gambar-gambar menyesatkan, yang sengaja ditampilkan untuk memutarbalikkan kebenaran.Tips dan alat
Tetapi ada cara-cara bagi anak muda untuk membedakan antara berita sebenarnya dan berita bohong, untuk membantu mereka memahami apa yang sesungguhnya terjadi, di sebuah dunia di mana telepon pintar sudah menjadi perpanjangan tangan, mata, telinga, dan otak kita.
1. Cari tahu sumbernya. Periksalah situs web di mana berita berasal untuk mengetahui apakah berita disajikan dengan baik, apakah gambar-gambarnya jelas, dan apakah teks ditulis dengan baik serta tanpa kesalahan ejaan atau bahasa berlebih-lebihan. Kalau Anda tidak yakin, cobalah klik bagian “about us/tentang kami”, dan pastikan ada uraian jelas yang menerangkan kerja organisasi yang bersangkutan dan riwayatnya.
2. Perhatikan penulisnya. Untuk memastikan apakah mereka itu nyata, bisa diandalkan dan “layak dipercaya”, periksalah tulisan-tulisan lain yang mereka buat dan untuk outlet mana saja mereka menulis. Jika mereka tidak menulis apa pun yang lain, atau jika mereka menulis untuk situs-situs web yang tampak tidak meyakinkan, pikir dua kali untuk mempercayai apa yang mereka katakan.