Wali Kota Yerusalem Pecat Lebih dari 2.000 Pegawai, Rupanya Ini Penyebabnya

Pemerintah Kota Yerusalem telah memberhentikan 2.150 pegawainya sejak Rabu (3/1/2018), menyusul permasalahan

Editor: Suci Rahayu PK
Wali Kota Yerusalem Nir Barkat(Gali Tibbon / AFP) 

TRIBUNJAMBI.COM, YERUSALEM - Pemerintah Kota Yerusalem telah memberhentikan 2.150 pegawainya sejak Rabu (3/1/2018), menyusul permasalahan anggaran yang sedang dialami.

Dilaporkan media Ibrani, Pemerintah Kota Yerusalem saat ini sedang berselisih paham terkait masalah anggaran dengan Kementerian Keuangan dan terancam menutup sejumlah layanan publik di kota itu.

Dilansir dari Times of Israel, sebanyak 1.000 pegawai yang diberhentikan, terdiri dari 317 pekerja sanitasi, 64 petugas polisi kota, 160 pegawai pusat kesehatan, 18 asisten ketenagakerjaan, dan 21 pekerja dari otoritas penyerapan.

Wali Kota Yerusalem Nir Barkat juga membatalkan berbagai agenda kegiatan kota senilai hingga 72,4 juta dolar AS (sekitar Rp 971 miliar), yang berdampak pada 1.150 pegawai kehilangan pekerjaan.

Baca: Mobil Dinas Bupati Bungo Terlibat Kecelakaan dengan Travel, 10 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Barkat menuduh permasalahan keuangan yang dialami kotanya saat ini merupakan tanggung jawab Menteri Keuangan Moshe Kahlon.

Menurut Barkat, Kementerian Keuangan Israel telah menahan ratusan juta shekel untuk anggaran kota Yerusalem sebagai balasan atas wali kota yang mendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pemilihan terakhir.

Baca: Usai Oplas, Wanita Ini Kehilangan Puting dan Mati Rasa, Fakta Tentang Dokternya Menyakitkan

Dalam pernyataannya, Barkat menyebut Menteri Keuangan Kahlon harus bertanggung jawab atas pukulan telak yang dialami kotanya, serta telah berjanji akan melakukan segala upaya demi mencegah pemerintahan kota ambruk.

"Kahlon harus menunjukkan kepemimpinannya dan keluar dari persembunyian sehingga kita bisa mengatasi krisis ini," kata Barkat.

Baca: Bocah 2 Tahun Dipukuli Ayah Tiri Sampai Tewas, Tubuhnya Penuh Luka

Atas tuduhan yang dilontarkan wali kota, Menteri Kahlon tegas membantah dan mengatakan kementerian telah menambahkan anggaran untuk Yerusalem.

Perseteruan antara Wali Kota Barkat dengan Menteri Kahlon semakin memburuk, terlebih saat Sabtu (30/12/2017), truk sampah dari Yerusalem membuang muatannya di depan gedung kementerian keuangan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved