CEMBURU - Suami Tega Potong Tangan dan Kaki Istrinya, Begini Kehidupannya dengan 3 Anak

Seorang ibu tunggal yang mempunyai tiga anak menggantungkan hidupnya pada bantuan Socso dan JKM untuk melanjutkan hidupnya.

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Net
Menaga (dua dari kiri) menceritakan keadaannya kepada Vidyananthan. 

TRIBUNJAMBI.COM, KLUANG - Seorang ibu tunggal yang mempunyai tiga anak menggantungkan hidupnya pada bantuan Socso dan JKM untuk melanjutkan hidupnya.

P K Menaga, 49, adalah wanita cacat tanpa kedua tangan dan kakinya karena tindakan kejam suaminya tiga tahun lalu karena cemburu.

Dia mengatakan, setelah kejadian tersebut, suaminya meninggal dunia dan kehidupannya berubah 360 derajat karena kecacatannya.

"Sebelum kejadian, saya bekerja di sebuah pabrik tapi setelah kejadian itu saya hanya mengharapkan bantuan pensiun Socso sebesar RM 1,500 sebulan dan JKM sebesar RM200 sebulan untuk membiayai hidup berempat dengan anak kami.

"Sejak awal, saya telah menjalani perawatan fisioterapi selama lebih dari setahun di Pusat Rehabilitasi Socso di Melaka. Saya juga diajarkan menggunakan tangan palsu dan kaki untuk memudahkan gerakan saya di rumah.

"Ketiga anak saya berusia antara 13 sampai 23 tahun yang memberi saya kekuatan untuk bertahan hidup selain ayah saya sendiri," katanya saat ditemui di rumahnya di Taman Suria, di sini kemarin.

Pada tanggal 11 Desember 2014, media melaporkan seorang pria frustrasi karena tahu istrinya berselingkuh dengan pria lain yang nekat karena rasa ingin tahu saat ia memotong pergelangan kaki dan tangan istrinya sebelum melakukan bunuh diri di Taman Suria di sini.

Dalam insiden pukul 11:00, korban dikatakan bertengkar dengan suaminya sebelum pria tersebut menyerang istrinya dan bertindak dengan kejam untuk memotong kedua kaki dan tangan wanita malang itu.

Menaga mengatakan bahwa saat ini, putra bungsunya dan ayahnya membantunya di rumah sementara kedua anaknya belajar di Johor Bahru.

"Anak bungsu saya telah menerima RM150 setahun dari JKM untuk sekolahnya tapi semua pendapatan yang diterima ini akan digunakan untuk memastikan bahwa cita-cita mereka untuk sukses di dunia akademis tercapai," katanya, juga menerima bantuan dari Badan Kesejahteraan Istri - Perwakilan Negara Bagian Johor (JUITA) yang dipresentasikan oleh Unity and Human Resources Exco, R Vidyananthan, kemarin.

Berdiri mengucapkan terima kasih atas bantuan Juita karena membantunya.

"Sekarang saya hanya bisa bergerak perlahan dengan alas kaki palsu yang dipasok oleh Socso sejak tahun lalu," katanya.

Sumber: Sinarharian.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved