Pernyataannya Sering Menimbulkan Pro Kontra, Sandiaga Uno Malah Bersyukur Karena Sering Dibully
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno tak mempermasalahkan seringnya ia dibully oleh warga internet atau netizen.
TRIBUNJAMBI.COM- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno tak mempermasalahkan seringnya ia dibully oleh warga internet atau netizen.
Ia mengungkapkan bukan hanya sekali dibully oleh netizen.
"Alhamdulillah itu ladang amal buat kita, brand. Terbukti dibully di awal-awal waktu pencalonan, lihat. Bukan hanya dosa kita dikurangin tapi kita juga dapat amal dan keberkahan dari ini semua," ujar Sandiaga di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Sandiaga justru merasa bersyukur karena sering dibully.
Baca: Diguncang Gempa 7,3 SR Tewaskan 210 Orang dan 1.700 Orang Lain Mengalami Cedera
Baca: Diduga Terlibat, Orang Tua Wakil Ketua DPRD Bali Mang Jangol Diperiksa Penyidik Satnarkoba
Baca: Ikut Penjaringan Seleksi Calon Legislatif DPR-RI PSI, Mantan Staf Ahok Jadi yang Terbaik
Sandiaga Salahudin Uno kerap mendapatkan bully-an sejak awal pencalonan, masa kampanye, hingga menjabat wakil gubernur hampir sebulan ini.
"Terbukti gitu bully yang pertama yang pakai celana, terus bully kedua, bully ketiga, malah mengangkat. Allhamdulillah Allah selalu memberikan jalanNya sih," kata Sandiaga.
Sandiaga mengaku saat mendapatkan pertanyaan awak media, ia menjawab secara spontan tanpa menggunakan skrip.
"Spontanitas, gak ada skrip sama sekali, makanya kita ke depan harus diatur lebih baik," ujar Sandiaga.
Beberapa hari ini, media sosial sempat dihebohkan dengan beberapa pernyataan Sandiaga Salahudin Uno yang memancing pro kontra.
Namun menurut mantan pengusaha ini, bullyan tersebut dianggap tidak penting dan memberikan hiburan pagi warga internet.
"Kalau buat saya sudah selesai, saya ga terlalu mempermasalahkan atau menuntut. Jadi ada hiburan juga kan netizen sekali-kali, tapi kalau buat kita yang penting isunya tersampaikan solusinya ada, kita harapkan nanti layanan Pemprov DKI lebih baik," kata Sandi.