Bukannya Ganteng, Bos Mafia Ini Malah Jadi Begini Setelah Operasi Plastik
Niat seorang bos mafia minyak di Meksiko untuk mengganti identitasnya malah berakhir tragis.
TRIBUNJAMBI.COM, MEXICO CITY - Niat seorang bos mafia minyak di Meksiko untuk mengganti identitasnya malah berakhir tragis.
Jesus Martin, atau dikenal dengan panggilan El Kalimba, tewas saat menjalani operasi plastik di sebuah rumah sakit.
Menurut keterangan polisi, Martin ingin mengubah wajah dan menghapus sidik jarinya.
Dilansir dari BBC, Sabtu (4/11/2017), Martin telah menjalankan operasi ilegal dengan menyedot minyak dari jaringan pipa.
Bisnis seperti ini menjadi kejahatan terorganisir kedua terbesar di Meksiko, setelah perdagangan narkoba.
Martin memimpin kelompok mafia Huachicolero atau chupadaducto yang berarti penyedot pipa. Dia melubangi pipa untuk mencuri minyak, kemudian menjualnya dengan harga murah.
Dia menjual bahan bakar itu setengah dari harga pasar. Jalan raya yang sibuk menjadi tempatnya memasarkan bahan bakar curian.
Aksinya itu menyebabkan kerugian perusahaan minyak hingga jutaan dolar.
Martin juga merekrut warga lokal untuk melancarkan aksinya dengan iming-iming minyak gratis. Saat ini, ribuan keluarga terlibat dalam kegiatan ilegal.
Warga setempat bahkan menghormati Martin seperti layaknya seorang dewa yang menjadi tempat harapan, perlindungan, dan kemakmuran.
Pencurian minyak sebagian besar terjadi di negara bagian Puebla, di mana 40 persen jaringan pipa pembawa minyak milik negara berada di wilayah tersebut.
Pada April lalu, Kongres Meksiko menyetujui amandemen undang-undang untuk meningkatkan hukuman pencurian minyak hingga 25 tahun penjara.
Jesus Martin bukan bos kejahatan pertama di Meksiko yang menggunakan operasi plastik untuk menghindari jerat hukum.
Mafia seperti dirinya tak hanya terancam dengan kurungan penjara, namun juga hukuman mati.
Sebelumnya, seorang bos kartel perdagangan obat bius, Amado Carrillo tewas karena komplikasi bedah pada 1997.
Selain itu, Joaquim Guzman yang dikenal dengan julukan El Chapo, ditangkap polisi pada 2014, meskipun dia kerap mengubah identitasnya saat masih buron.