Kenang Sejarah Penerjunan Pertama, TNI AU Kembali Menerjunkan Pasukan Terjun Payung di Desa Ini
Di manakah pertama kalinya TNI AU menerjunkan pasukan terjun payungnya? Jawabnya ada di Pulau Kalimantan, tepatnya di Desa
TRIBUNJAMBI.COM - Di manakah pertama kalinya TNI AU menerjunkan pasukan terjun payungnya?
Jawabnya ada di Pulau Kalimantan, tepatnya di Desa Sambi, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Di kawasan inilah, TNI AU menerjunkan pasukan terjun payungnya pada 17 Oktober 1947.
Saat itu, pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, tentara sekutu menyerahkan pemerintahan sipil di Kalimantan kepada NICA atau Belanda sehingga memicu kemarahan rakyat Indonesia.
Penerjunan di bawah koordinasi TNI AU ini dimaksudkan untuk membuka komunikasi antara pejuang Indonesia di Jawa dan di Kalimantan dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Baca: Dielu-elukan, Jokowi, Ahok, dan Djarot : Kalian Gubernur Terbaik yang Pernah Dimiliki Jakarta
Baca: Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017, Djarot: 2019 Kita Berjuang Lagi Untuk Indonesia
Baca: Diduga Tangkap Ikan Hiu Diperbatasan NTT, Lima Nelayan Indonesia Ditangkap Otoritas Australia
Dari 13 penerjun, tiga di antaranya kemudian gugur ditembak tentara NICA setelah sempat bergerilya di dalam hutan selama beberapa hari.
Ketiganya adalah Kapten Hari Hadisoemantri, Letda Iskandar, dan Serma Kosasih.
Baca: Tak Ingin Karir Anda Hancur? Hindari 7 Postingan Ini di Medsos. No 4 Sering Keceplosan
Baca: Berkat Cristiano Ronaldo, Real Madrid Berhasil Kalahkan Getafe 2-1
Baca: Apes, Valentino Rossi Terjatuh Saat Balap di Motegi Jepang. Namun Ia Masih Beruntung Karena
Nama Iskandar kemudian ditetapkan sebagai nama Pangkalan TNI AU dan bandara di Pangkalan Bun dan tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai Hari Jadi Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU untuk mengenang sejarah penerjunan pertama itu.
Napak tilas