Kiper Choirul Huda 18 Tahun Setia Membela Persela, Dia Merencanakan Ini Sebelum Pensiun
Sejak menggeluti sepakbola profesional 18 tahun lalu, atau sejak tahun 1999, Choirul Huda setia dengan Persela
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM - sepakbola tanah air dirundung duka, yang datang dari klub peserta Liga 1, Persela Lamongan.
Kiper Persela Lamongan Choirul Huda telah menghembuskan nafas terakhirnya, di RSUD Sugiri, Lamongan, usai terlibat benturan keras ketika menghadapi Semen Padang FC, Minggu (15/10/2017) di Stadion Surajay Lamongan.
Choirul Huda merupakan penjaga gawang veteran Persela Lamongan.
Sejak menggeluti sepakbola profesional 18 tahun lalu, atau sejak tahun 1999, Choirul Huda setia dengan klub Persela Lamongan. Dia tidak pernah pindah ke klub lain.
Pemain yang lahir pada 2 Juni 1979 tersebut sudah menganggap Persela sebagai rumah kedua. Selain tak pernah hengkang, dia juga sebelumnya pernah mengaku tidak berpikir untuk hengkang dari Persela.
Kesetiannya kepada satu klub membuatnya disejajarkan dengan kesetiaan sejumlah pemain top ke klub yang sama, seperti Fransesco Totti yang setia dengan AS Roma, dan Buffon yang setia dengan Juventus.
Baca: VIDEO: Detik-Detik Kiper Persela Choirul Huda Terlibat Insiden Berujung Maut
Baca: Begini Kondisi Choirul Huda Kiper Persela Lamongan Sebelum Meninggal Karena Benturan di Lapangan
Baca: Derbi Milan, Kesempatan Inter Milan Gusur Juventus dan Balaskan Dendam ke AC Milan
Choirul Huda pantas untuk mendapatkan julukan sebagai pemain legenda di Persela lamongan.
Sembari mempersiapkan diri pensiun di usia 40 tahun, almarhum ternyata sudah mulai mengambil lisensi kepelatihan. Dia ingin menjadi pelatih saat sudah pensiun sebagai pemain.
Namun apa mau dikata. Sebelum pensiun karena keinginan sendiri, benturan dengan rekan satu tim dan pemain Semen Padang FC telah membuatnya pensiun otomatis.
Choirul Huda melakukan penyelamatan gemilang agar gawangnya tidak kebobolan.
Namun sungguh disayangkan, itu menjadi penyelamatan terakhirnya, sekaligus akhir dari karirnya di dunia sepakbola, Minggu (15/10/2017)

Tak lama setelah penyelematan gemilang yang disertai tabrakan dengan rekannya satu tim Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, dia harus harus ditandu keluar dari lapangan.