Health and Beauty
Tumor Jinak Payudara, Rentan Terjadi pada Wanita Muda
PAYUDARA menjadi satu diantara mahkota wanita yang harus dijaga. Sayangnya, belakangan
Penulis: rida | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - PAYUDARA menjadi satu diantara mahkota wanita yang harus dijaga. Sayangnya, belakangan banyak wanita yang mengalami masalah organ vital tersebut.
Kasus perempuan yang mengidap tumor ataupun kanker di payudara semakin sering terdengar.
Spesialis Bedah Rumah Sakit Siloam Jambi dr Benny Hartono SpB menjelaskan pada kasus tumor jinak payudara, Fibroadenoma Mammae (FAM) lebih mendominasi diderita perempuan. Kasusnya mencapai 80-90 persen.
"FAM merupakan tumor jinak payudara yang terdiri dari campuran elemen kelenjar (glandular) dan elemen stromal (mesenkim). Dimana yang terbanyak komponen jaringan fibrous," katanya pada saat gathering bersama sejumlah media lokal Jambi, Kamis (26/5) lalu.
Kasus FAM sering terjadi pada wanita muda. FAM bisa satu atau lebih. Tapi paling banyak 85-90 persen ia hanya tunggal atau satu.
Karekteristik FAM berbentuk bundar atau oval m, berukuran 1-5 cm, konsistensinya kenyal, memiliki batas tegas, mobile artinya dapat digerakan atau tidak nempel di kulit dan tidak nyeri.
"FAM jarang terjadi setelah menopause. Wanita dengan usia lebih 30 tahun ada tumor di payudara harus dibedakan dengan keganasan sampai dibuktikan tidak ganas," kata dr Benny.
Biasanya FAM ditemukan secara tidak sengaja oleh pasien. Semisal ditemukan pasien saat meraba payudara ketika mandi atau aktivitas lain.
Dengan pemeriksaan penunjang USG dapat ditemukan massa yang sifatnya homogen batas tegas, ada internal echo yang normo/hiperechoic.
Diagnosis dilakukan dengan ditegakan biopsis atau FNAB atau USG. Terapi yang dilakukan yaitu eksisi (tumor dibuang).
Selain FAM, tumor jinak payudara lain yang dapat diderita perempuan adalah Mammary Displasia yaitu suatu keadaan dmana timbul benjolan pada payudara karena siklus ekstrogen atau hormonal pada wanita.
"Dia Mastalgia siklik, timbul diwaktu-waktu tertentu. Ditandai dengan nyeri pada payudara yang sifatnya siklik (periode tertentu timbul) dan massa noduler karena siklus ekstrogen," kata dr Benny.
Dijelaskannya seperti diketahui setiap bulan wanita memiliki siklus ekstrogen dan progesteron yang setiap siklus akan naik turun sehingga dapat mempengaruhi payudara.
Mammary Displasia bersifat bilateral (terjadi pada kedua payudara), nyeri, tidak tegas dan mobile.
Rasa nyeri penderita Mammary Displasia akan semakin menjadi menjelang menstruasi. Saat datang bulan tiba maka rasa nyeri akan berkurang sendiri. Terapi yang diberikan pada penderita tumor jinak payudara ini bersifat konservatif.
"Karena dia siklus hormonal, kalau nyeri ya kita kasih anti nyeri atau dikompres. Nanti dia hilang sendiri," ucap dr Benny.