Pesan Berantai Nisfu Syaban Beredar, Ini Amalan yang Baik Dilakukan
Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Sabtu petang di sejumlah masjid ramai dengan kaum muslimin dan muslimat yang melakukan salat jamaah
Penulis: bandot | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Jelang 15 hari memasuki bulan Ramadhan atau bertepatan dengan tanggal 15 Syaban, di Jambi beredar pesan berantai dalam bentuk SMS, instant messangging BlackBerry Messengger, WhatsApp yang mengingatkan masuknya nisfu sya'ban, atau pertengahan bulan sya'ban.
Pesan itu berbunyi "Malam Nisfu Sya'ban Insya Allah jatuh pada hari Sabtu tgl 21 Mei 2016 Malam Minggu (tutupnya buku amalan).
Pesan itu juga dibumbui dengan Hadist Nabi "..barang siapa yang mengingatkan sesama tentang kedatangan bulan ini. Maka api neraka haram baginya.
Selain itu ada juga pesan berantai yang isinya permintaan maaf dan ajakan untuk memperbanyak beribadah di malam nisfu syaban yang juga merupakan malam tutupnya amal.
"Jadi sebelum terlambat saya&keluarga meminta maaf jika ada salah baik disengaja atau yang tidak..., tulis pesan tersebut.
Pantauan Tribun.com jelang bergantinya penanggalan hijriah, Sabtu petang di sejumlah masjid ramai dengan kaum muslimin dan muslimat yang melakukan salat jamaah.
Usai berjamaah mereka melantunkan ayat-ayat suci Al Quran, pengeras suara di surau-surau juga ramai terdengar lantunan ayat-ayat Al Quran.
Dikutip dari berbagai sumber Sya’ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah.
Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Sebuah hadits mengatakan bahwa Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).
Selain puasa, menghidupkan malam sya’ban dengan memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik.
Diriwayatkan Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Nisfu artinya pertengahan. Nisfu Sya’ban berarti pertengahan bulan sya’ban.
Adapun didalam sejarah kaum muslimin ada yang berpendapat bahwa pada saat itu terjadi pemindahan kiblat kaum muslimin dari baitul maqdis kearah masjidil haram.
Kalau dirujuk kepada kalender Hijriyah, maka malam itu jatuh pada tanggal 14 Sya’ban karena pergantian tanggal sesuai penanggalan Hilaliyah atau yang meggunakan patokan rembulan adalah saat Matahari terbenam atau malam tiba. Benarkah ada tuntunan dari Rasulullah di malam ini?
Sesungguhnya Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidak pernah sekali pun melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali (pada) bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau (banyak berpuasa -ed) dalam suatu bulan kecuali bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban.” (HR. al-Bukhari: 1868 dan HR. Muslim: 782)
Dalam hadits yang lain, Usamah bin Zaid berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa dalam beberapa bulan seperti puasamu di bulan Sya’ban. Beliau menjawab, ‘Itu adalah satu bulan yang manusia lalai darinya. (Bulan itu adalah) bulan antara Rajab dan Ramadan, dan pada bulan itu amalan-amalan manusia diangkat kepada Rabbul ‘alamin, maka aku ingin supaya amalanku diangkat pada saat aku berpuasa.’ ” (HR. an-Nasa’i: 1/322, dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil: 4/103)