Jelajah Kuliner
Tak Boleh Dicampur Air
Bahan utama pembuatan kletek udang adalah udang kuning yang banyak ditemui di Kampung Laut. Udang air asin ini pada dasarnya
Penulis: wahid | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Bahan utama pembuatan kletek udang adalah udang kuning yang banyak ditemui di Kampung Laut. Udang air asin ini pada dasarnya memiliki beragam ukuran. Namun Ramlah biasanya memilih udang yang berukuran sedang, yakni seukuran jari orang dewasa. Udang dibersihkan menggunakan air bersih, kemudian dikuliti hanya meninggalkan bagian daging saja. Setelah selesai, udang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk didinginkan sampai membatu. Pembekuan ini dilakukan agar udang nantinya dapat mengembang sempurna ketika digoreng.
"Dalam pembekuan tidak boleh ditambah air. Air yang membeku dalam plastik harus berasal dari udang itu sendiri," papar perempuan kelahiran 15 Juni ini.
Setelah benar-benar beku, udang tersebut dihaluskan dengan cara diulek. Ramlah bisa saja menggunakan blender, namun ia enggan. Menggunakan blender artinya ia harus mencampur sedikit air ke dalam adonan dan itu merupakan pantangan baginya. Selain membuat Kletek nantinya sulit mengembang sempurna, air juga akan membuat tingkat kegurihan Kletek berkurang.
Hasil ulekan udang ini kemudian dicampur bumbu. Sangat sederhana bumbu yang digunakan untuk membuat kletek udang ini, yakni bawang putih, telur dan garam. Setelah udang dan bumbu menyatu sempurna, adonan kembali dimasukkan kedalam kulkas sampai dingin. Lagi-lagi tak boleh ada air yang dimasukkan dalam adonan ini. Setelah dianggap dingin, adonan tersebut dikeluarkan untuk 'dimandikan' dengan tepung.
Digulung, ditaburi tepung, digulung lagi hingga merata.
Setelah siap, adonan tersebut dipotong menjadi seukuran kotak rokok isi 12. Kemudian dipotong lagi kecil-kecil dan langsung dimasukkan ke dalam minyak dingin yang ada di penggorengan.