Petisi Candi Muaro Jambi
Menghadap Presiden dengan Bawa Dua Target
JAMBI - Kain rentang aksi solidaritas di Bundaran Air Mancur Telanaipura tak akan menjadi satu-satunya bekal Svarnadwipa Institute.
Penulis: kelik | Editor: giri
lihat foto
TRIBUN JAMBI/KELIK PRIRAHAYANTO
Anak-anak melihat tanda tangan pada kain putih dalam rangka menyelamatkan Candi Muaro Jambi, Minggu (26/2)
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Yoseph Kelik Prirahayanto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kain rentang aksi solidaritas di Bundaran Air Mancur Telanaipura tak akan menjadi satu-satunya bekal Svarnadwipa Institute untuk menghadap Presiden, menuntut tindakan nyata pelestarian Candi Muara Jambi. Kain itu nantinya akan memiliki dua teman.
Pertama, kain rentang berisi sekitar 1.000 tanda tangan warga Desa Muara Jambi, desa yang menjadi lokasi Percandian Muara Jambi. Kedua, petisi yang dikumpulkan Perhimpunan Pecinta Muara Jambi (PPMJ) di Jakarta melalui situs petitions24.com/save _muarajambi.
Menurut Abid, petisi yang dihimpun secara online dari seluruh Indonesia tersebut kini telah berhasil menghimpun dukungan paling tidak dari 2.600 orang.
"Targetnya ada dua. Pertama, adalah penghentian kegiatan industri di sekitar situs candi. Kedua, segera ditetapkannya Kawasan Percandian Muara Jambi sebagai Kawasan Cagar Budaya, yang memang menuntut adanya penghentian kegiatan industri di sana," kata Ketua Svarnadwipa Institute, Husnul Abid, Minggu (26/2).
Petisi tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, 8 Maret mendatang. Menurut Abid, pihaknya yang hendak menghadap Presiden nantinya akan lebih dulu mampir ke Gedung DPR/MPR.
"Nanti tanggal 1, kami juga akan bertemu dengan UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) dan tanggal 6 bertemu Komisi Ombudsman," kata Abid tentang beberapa agenda lain Svarnadwipa Institute dan Perhimpunan Pecinta Muara Jambi dalam beberapa hari ke depan demi mengupayakan pelestarian Candi Muara Jambi.(*)
