Armadewi dan Usaha Waralaba Burgernya
Dari Konter Jadi Distributor
Berawal dari hanya membeli waralaba Edam Burger, Armadewi melebarkan sayap usahanya.
Penulis: fendry | Editor: Deddy Rachmawan
Edam Burger masuk ke Jambi pada 2005 lalu. Berawal dari konter biasa yang jumlahnya hanya hitungan jari, kini jumlah konter makanan cepat saji hamburger ini sudah mencapai 40 konter yang tersebar di Kota Jambi.
“Jumlah itu belum termasuk di Kabupaten Bungo, Tanjabbar, dan Sarolangun,†kata Armadewi, salah satu owner Edam Burger Jambi, kepada Tribun, Minggu (9/1).
Menurutnya 40 konter itu dimiliki sekitar 20 mitra. 20 mitra itulah yang mengambil francshise melaluinya. Ditemui di kediamannya, di Lorong Cadas, Telanaipura, ia mengatakan usaha ini merupakan hasil patungan modal dengan kawannya.
“Saat itu tiga teman mengajak untuk usaha waralaba Edam Burger. Awalnya kami hanya memiliki satu konter saja yang kami kelola,†ujarnya.
Melihat prospek yang bagus itulah, ia dan tiga rekannya memilih menjadi distributor Edam Burger. Terakhir, sejak dua tahun lalu, mereka memutuskan untuk membuka pabrik di Jambi. Pabrik yang berupa industri rumahan itulah yang langsung memproduksi roti untuk keperluan Edam Burger.
Hal ini tentu semakin melancarkan pendistribusian bahan baku. Sebelumnya roti dan daging selalu didatangkan dari Jakarta. Dia bilang, dibuatnya pabrik tersebut lantaran jumlah konter minimal telah terpenuhi. “Syarat dari Jakarta apabila ingin membuat pabrik yaitu harus memiliki minimal 10 konter,†ucapnya.
Dari sebuah rumah di Jalan HOS Cokroaminoto, roti untuk Edam Burger diproduksi. Dalam satu hari sekitar tiga bal roti mampu dihasilkan. Satu bal terdiri dari 800 roti. Rata-rata, kata dia, habis semua setiap hari. “Sebab, kalau yang luar daerah dalam mengambilnya sekitar 400 roti per minggunya. Belum lagi di Jambi, banyak lagi,†papar Armadewi.
Pengakuannya, mitranya juga merambah Padang dan Pekanbaru. Untuk Padang ada tiga konter yang dimiliki dua orang, sementara di Pekanbaru sekitar 5 mitra dan 5 konter.
“Kedepan kita ingin ekpansi ke daerah yang belum ada masuk Edam Burger seperti di daerah Merangin, Batanghari, Tanjabtim bahkan di Kerinci. Untuk di Kerinci sendiri sudah ada yang mau buka. Tapi belum ada kepastian berapa jumlah konter,†paparnya.
Untuk mendaftar usaha waralaba ini, hanya membayar Rp 3 juta dengan fasilitas etalase, wajan, teflon, kompor gas dan fasilitas lainnya dan juga dilengkapi dengan perdana burger. Tidak hanya itu ia memberikan jasa pelayanan pelatihan gratis membuat dan menyajikan produk burger secara gratis.
Untuk kian melebarkan sayapnya, 15 Januari mendatang ia akan mendatangkna langsung pemilik dan pendiri usaha waralaba ini, Made. Made akan hadir bersama pengusaha Bob Sadino, pada seminar usaha. (fendry hasari)